Kolaborasi Kajian BEM FEB Se-BALI
[KOLABORASI KAJIAN BEM FEB SE-BALI]
Bali Not for Sale: Kenaikan Harga Tanah dan Krisis Kepemilikan Lahan Lokal
Halo, Civitas Ekonomi!
Lonjakan harga tanah di Bali terjadi karena derasnya investasi asing, praktik nominee, dan maraknya sistem leasehold. Hal ini membuat masyarakat lokal semakin sulit mempertahankan tanah warisan, sementara lahan produktif berubah menjadi vila dan akomodasi wisata. Pergeseran kepemilikan dari krama adat ke investor memicu gentrifikasi, konflik agraria, dan mengancam identitas budaya Bali. Faktor seperti lemahnya pengawasan hukum, ketimpangan daya beli, dan komodifikasi ruang wisata memperburuk situasi. Untuk melindungi ruang hidup lokal, pemerintah perlu memperkuat regulasi kepemilikan lahan, membatasi alih fungsi lahan, menegakkan hukum atas praktik ilegal, serta memastikan kebijakan tata ruang yang pro-masyarakat adat.
Yuk, simak kajian selengkapnya berjudul“Bali Not for Sale: Kenaikan Harga Tanah dan Krisis Kepemilikan Lahan Lokal”yang dapat diakses melalui tautan di bawah ini:
https://bit.ly/KolaborasiKajianBEMFEBSeBalidanSeUniversitasUdayana2025
BEM FEB UNUD 2025
#SynergyInDevotion
#FEBAboveAll #JayaEkonomi
#BidangKastrat




Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!